Mengupas Mitos dan Fakta Mengenai Psikopat: Apakah Mereka Benar-benar Penjahat yang Sangat Cerdas dan Sadis?
Siapa nih yang tak kenal dengan sosok psikopat? Mereka seringkali digambarkan sebagai penjahat yang sangat cerdas dan sadis dalam berbagai kisah fiksi maupun di media massa. Tetapi, apakah kita benar-benar memahami psikopat dengan baik? Mari kita gali lebih dalam mengenai mitos dan fakta seputar psikopat dalam konteks psikologi.
Mitos 1: Psikopat Selalu Sangat Cerdas
Ini adalah salah satu mitos paling populer tentang psikopat. Kita seringkali melihat dalam film bahwa psikopat selalu memiliki IQ yang tinggi dan mampu merencanakan kejahatan dengan cermat. Tapi, kenyataannya tidak semudah itu. Psikopat datang dalam berbagai tingkat kecerdasan, sama seperti populasi umumnya. Ada psikopat yang sangat cerdas, tapi juga ada yang memiliki kecerdasan rata-rata bahkan di bawah rata-rata.
Fakta: Kecerdasan tidak menjadi tolak ukur utama untuk mengidentifikasi psikopat. Psikopat cenderung memiliki kekurangan empati dan moralitas yang lebih penting daripada kecerdasan mereka. Mereka bisa menjadi manipulatif, tetapi itu tidak selalu terkait dengan kecerdasan.
Mitos 2: Psikopat Selalu Sadis
Kita seringkali mendengar bahwa psikopat senang menyiksa dan menyakiti orang lain secara fisik maupun emosional. Ini adalah mitos yang sangat dibesar-besarkan oleh media.
Fakta: Meskipun beberapa psikopat bisa sangat kejam, tidak semua dari mereka menunjukkan tingkat kekejaman yang sama. Psikopat bisa memiliki berbagai tipe kepribadian, dan tidak semua dari mereka bersifat sadis.
Mitos 3: Psikopat Tidak Bisa Merasa Kasihan atau Empati
Mitos ini cukup mendekati kenyataan, tetapi perlu ada penjelasan lebih lanjut. Psikopat memiliki kesulitan dalam merasakan empati, tetapi bukan berarti mereka sama sekali tidak bisa merasakannya.
Fakta: Psikopat seringkali memiliki empati yang terbatas dan sering kali hanya peduli pada diri mereka sendiri. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan terapi yang tepat, beberapa psikopat bisa mengembangkan kemampuan empati yang lebih baik.
Mitos 4: Semua Psikopat Berpotensi untuk Jadi Penjahat Berdarah Dingin
Tidak semua psikopat akan menjadi penjahat berdarah dingin. Banyak dari mereka memiliki kehidupan yang relatif normal dan tidak melanggar hukum.
Fakta: Meskipun psikopat cenderung memiliki kecenderungan perilaku antisosial, tidak semua dari mereka akan menjadi penjahat. Beberapa bisa menjadi profesional yang sukses atau bahkan hidup dalam kehidupan yang konvensional.
Mitos 5: Psikopat Tidak Bisa Diubah atau Dibantu
Ini adalah mitos yang paling berbahaya. Meskipun sulit, ada kemungkinan untuk membantu psikopat mengubah perilaku mereka melalui terapi yang tepat.
Fakta: Terapi perilaku kognitif dapat membantu beberapa psikopat mengembangkan kontrol diri dan empati yang lebih baik. Meskipun perubahan ini mungkin memerlukan waktu lama, tidak semua psikopat adalah kasus yang tidak bisa diubah.
Jadi, mari kita buang jauh-jauh mitos tentang psikopat yang sangat cerdas dan sadis. Psikopat adalah kelompok yang sangat beragam dalam hal karakteristik dan perilaku. Memahami mereka dengan lebih baik adalah kunci untuk mengatasi tantangan yang mungkin mereka hadirkan dalam masyarakat.
Penting untuk diingat bahwa penelitian dan terapi yang tepat dapat membantu mengubah perilaku psikopat, dan bukan semua dari mereka akan menjadi penjahat berdarah dingin seperti yang sering digambarkan dalam media. Mari berusaha memahami lebih dalam tentang kondisi psikopat dan berikan kesempatan bagi mereka untuk berubah menuju kehidupan yang lebih positif.
Referensi :
Fallon, James. 2013. The Psychopath Inside: A Neuroscientist's Personal Journey into the Dark Side of the Brain.
Selamat datang di Contact Person
Psikolog Gunawan Soewito